Senin, 13 Mei 2013

akhir kata untuk malam

malam tak mengubahku untuk menjadi jalang, hanya malam mengajarkanku sebuah pelajaran, entah itu kehidupan ataupun kenangan. dengan ipod mie rebus special ayam dan kopi es aku merasakan malam yang sederhana dan tetap istimewah, alarmku sudah berbunyi 50 menit yang lalu, tapi aku hiraukan itu. tak seperti malam sebelumnya, menjelang dini hari aku sudah berada dirumah merebahkan segala lelahku dalam ranjang tempat tidurku, berteman lagu yang bertebaran diruang kamarku. rasanya ada yang beda entah mengapa hari ini aku tak ingin menyapa rumahku, padahal sebenarnya aku sangat rindu dengan ranjang tempat tidurku. kegalauaan tak hanya disebabkan oleh percintaan melulu. ya aku sedang kalut, kalut diterpa kegalauan, galau tanpa pulsa, galau karna dompet hanya berisi nota nota sisa pembelian. sebenarnya aku juga sedang rindu, rindu mereka yang disana, rindu dengan cinta mereka, saat ini yang ku inginkan hanya satu kata "pulang", tapi entahlah tanggalan sedang tak berpihak padaku, tiket kereta juga tak berpihak padaku. buat kamu selamat tidur ya, semoga malammu menyelimutimu, malaikat menjaga tidurmu, rejeki senantiasa menghampirimu, kesehatan selalu menyelamatkanmu. buat aku semangat berjuang ya, bahagiakan orang tua, semoga ada sosok nyata yang benar benar menghampirimu, menjagamu, dan menemanimu, semoga Tuhan akan selalu menjagamu, menyelamatkanmu, mendidikmu, dan mengasihimu, selamat malam :') :*

Minggu, 12 Mei 2013

m a l a m k u :3

inilah malamku, sederhana tak perlu pesta pora yang penting istimewah :)


ge a ga el a u :(

malam akan selalu datang, entah kenapa lagi, aku harus mengingatmu malam ini, selalu saja muncul dalam daftar obrolan facebookku, pikiran selalu menghasutku untuk membunuhmu dalam daftar pertemananku, tapi entahlah aku tak bisa, aku selalu berfikir dan beranggapan bahwa aku tidak ingin mantan itu menjadi musuh, akupun tidak mau menyia nyiakan hidup hanya membenci sosok sepertimu, terlalu berharga hidupku untuk membencimu, bagaimanapun juga aku pernah mengorbankan perhatiaanku untuk sosok sepertimu.

kamu tau sudah sekian lama lama lama lama lama lama lamanya, aku berjuang berlari dan bangkit sendirian. berjuang untuk melupakanmu, tak mengingatmu sedikitpun, tapi entahlah banyak iblis yang meracuni telingaku. susah memang ketika tidak ada yang menopang dan menemani untuk mup on, tapi ada kalanya aku sendiri disini berlatih untuk mematikan rasaku, walau terkadang itu tak semudah untuk meniup pasir dari telapak tangan.

aku bersyukur, setidaknya Tuhan selalu menghadirkan dan menggantikan yang sudah pergi, namun ketika sudah dihadirkan tanpa ada kabar, tanpa ada kepastian, perpisahan datang lagi. ya, siklus itu mengalir, mungkin itu hanya sebuah siklus hidup, Tuhan banyak memberikan cobaan semuanya untuk dijadikan pelajaran, boleh dikenang namun terlalu banyak mengenang pun itu bisa menjadikan kamu over dosis maka dari itu mengenanglah pada takaran yang sudah ditentukan :)

Mengais Masa Lalu


Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan
Yang merusak kebahagiaan


Dalam kenangan
kau seret aku perlahan
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan
Hingga aku sadar
bahwa aku sedang dipermainkan


Inikah caramu menyakitiku?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
Apa dengan melihat tangisku
itu berarti bahagia buatmu?
Apa dengan menorehkan luka di hatiku
berarti kemenangan bagimu?


Siapa aku di matamu?
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu


Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
Kapan kau ajari aku kebebasan?


Ajari aku caranya melupakan!
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan


Nyatanya derai air mataku
Hanya disebabkan olehmu


Ajari aku caranya melupakan
Sehingga aku lupa caranya menangis
Sehingga aku lupa caranya meratap
Karena aku selalu kenal air mata


Aku hanya ingin tertawa
Sehingga hati aku
mati rasa akan luka


@dwitasaridwita